1. Dari tayangan tentang bentuk-bentuk program yang berdampak pada murid, tuliskan dampak pada murid yang dapat Anda amati dari program-program yang ada dalam tayangan video.
Nama
Program |
Dampak
pada murid yang dapat diamati |
Program yang berfokus pada
kepemimpinan murid |
Di video
yang pertama tentang murid SD Inpres Ondo Ondolu SPC Batui Kabupaten Banggai)
tampak sekali bahwa para murid menjadi agen perubahan di sekolah mereka.
Dimulai dari mengidentifikasi perasaan mereka (feel), mengutarakan apa yang
mereka impikan (imagine), lalu mewujudkan apa yang sudah mereka rancang
bersama (do). Pada video kedua, SD Insan Teladan
Bogor memiliki visi, misi, dan program tersendiri di dalam mendorong
kepemimpinan murid. Sekolah ini berbasis pada penerapan nilai-nilai
kemanusiaan (PNK). Terdapat 5 nilai utama yang diajarkan, yaitu kebenaran,
kebajikan, kedamaian, cinta kasih dan tanpa kekerasan. Sebagai dampaknya, murid
terbiasa melakukan proses pembiasaan yang ditujukan untuk memperkuat
nilai-nilai kemanusiaan yang ada di dalam diri mereka. |
Kepemimpinan kepala sekolah
inovatif |
Kepala SDN Sumbergondo 2 Batu mampu merubah SD yang semula tidak diminati masyarakat menjadi sebuah SD yang ramai peminat. Hal itu karena upaya serius dari kepala sekolah untuk membenahi sekolah yang tidak hanya menjadi berkelas nasional namun juga berkelas internasional. Kelas diberi nuansa indah lukisan mural dan dikondisikan menjadi tempat yang nyaman bagi murid. Guru dibuat disiplin dan kreatif dalam merancang pembelajaran. Masyarakat dalam wadah komite juga diajak turut aktif di dalam memajukan sekolah. Dampak dari kepala sekolah inovatif ini adalah melonjaknya jumlah peminat SDN Sumbergondo 2 Batu sehingga banyak sekolah baik dari dalam negeri maupun dari luar negeri tertarik untuk datang dan melakukan studi banding. Demikian pula yang dilakukan oleh kepala
SMPN 2 Pare-Pare. Pengoptimalan lahan sekolah yang luas sebagai taman dan
kolam ikan mengantarkan sekolah ini dalam meraih penghargaan adiwiyata.
Sekolah yang asri dan indah tentu saja membuat murid menjadi sehat dan
betah belajar di sekolah. Demikian pula yang dilakukan oleh kepala
SMPN 3 Wang-Wangi. Sekolah berbasis lingkungan ini menekankan pada penguatan
pendidikan karakter, literasi, dan belajar di taman. Selain itu kepala
sekolah juga berusaha menyelami suasana hati guru sehingga tercipta
kebersamaan yang penuh dengan harmonisasi. Selain memimpin sekolah, kepala
sekolahya juga merupakan seorang instruktur. Dengan manajemen sekolah yang
baik, kepala SMPN 3 Wangi-Wangi berhasil menjadikan sekolahnya sebagai
sekolah yang nyaman bagi murid dan juga guru. |
Program yang melibatkan peran
serta masyarakat |
Di beberapa wilayah di Indonesia masih ada
yang belum tersentuh oleh fasilitas pendidikan yang memadai. Karena itu
dengan melibatkan peran serta masyarakat dan bekerjasama dengan pemerintah
Australia, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
(Kemdikbudristek) membangun sejumlah sekolah terutama sekolah menengah
pertama (SMP) di beberapa daerah yang selama ini mengalami belum mendapatkan
akses karena faktor geografis dan kondisi sosio ekonomi. Dengan berdirinya
beberapa SMP baru, di daerah tersebut murid SD dapat langsung melanjutkan
pendidikan ke SMP dan tidak ada lagi pernikahan dini. |
a. a. Apa nama dan tujuan program?
b. b. Apa saja aktivitas yang ada dalam program (Apa yang dilakukan
murid/guru/kepala sekolah jika ada?)
c. c. Apa dampak yang dapat diamati pada murid?
d. d. Apakah
program yang Anda ceritakan di atas sudah mengikuti tahapan BAGJA?
Jawaban:
a |
b |
c |
d |
Nama
dan Tujuan Program |
Aktivitas
yang ada dalam program |
Dampak
yang dapat diamati pada murid |
Apakah
sudah mengikuti tahapan BAGJA? |
Nama program: Murid hafal 1 juz Alqur’an (Juz
30) Tujuan program: Murid menjalankan ajaran agama
dengan benar. |
1. Murid membaca surat Alquran yang ada pada Juz 30 beserta
tafsirnya di awal kegiatan pembelajaran (15 menit). 2. Murid mengikuti pembelajaran tahsin Alquran secara langsung melalui radio G-5. 3. Murid melakukan etoran hafalan (tahfizh) ke guru
penanggung jawab. |
1. Murid terbiasa membaca dan
menghafalkan Alquran. 2. Murid mengetahui tafsir surat
yang dibaca. 3. Murid hafal surat-surat yang ada
di juz 30. |
Penyusunan program sudah mengikuti
tahapan BAGJA. |
3. Setelah mengetahui bagaimana sebuah pelaporan harus dipertanggung
jawabkan, mulai dari perencanaan, monitoring, evaluasi hingga pelaporan, apakah
program sekolah yang Anda ceritakan di atas sudah memperhatikan hal-hal
tersebut?
Jawaban:
Program yang saya ceritakan di atas sudah melalui proses perencanaan, monitoring, evaluasi hingga pelaporan. Program ini baru dimulai pada tahun ajaran 2020/2021, dimana target pencapaian murid hafal 1 juz (juz 30) adalah selama 3 tahun (dari kelas X hingga kelas XII). Dengan demikian, setelah lulus dari SMAN 5 Bandar Lampung, diharapkan agar semua murid hafal Alquran 1 juz, yaitu juz 30.
4. Berikan catatan Anda tentang identifikasi risiko yang dilakukan oleh sekolah dalam merencanakan dan mengelola program yang Anda ceritakan di atas.
Jawaban:
Kondisi saat ini |
Kondisi yang akan datang |
Risiko |
||||
Strategis |
Keuangan |
Operasional |
Pemenuhan |
Reputasi |
||
Murid
sedang dalam proses menghafal surat-surat Alquran yang ada pada juz 30. |
Setelah
3 tahun menimba ilmu di SMAN 5 Bandar Lampung, semua murid telah hafal 1 juz
(juz 30). |
Dari
unsur strategis, SMAN 5 Bandar Lampung memiliki kemampuan untuk mencapai
tujuan program murid hafal Alquran juz 30. |
Dengan
adanya program ini, sekolah menyediakan anggaran untuk membayar jasa guru
tahsin dan tahfizh. |
Sebagai
sebuah program yang telah ditetapkan, sekolah telah membentuk tim manajerial
khusus yang membidangi program ini. |
Dalam
mencapai tujuan, sekolah telah membuat jadwal rutin tadarus pagi, tahsin, dan
tahfizh. |
Keberhasilan
SMAN 5 Bandar Lampung dalam melahirkan lulusan yang hafal Aquran 1 juz tentu
saja akan mengangkat nama baik sekolah. |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar