Setelah mempelajari tentang nilai dan
peran guru penggerak, saya menyadari betapa pentingnya peran seorang guru bagi terjadinya
perubahan positif di lingkungan sekolahnya. Lima nilai guru penggerak yang
terdiri dari mandiri, reflektif, kolaboratif, inovatif, dan berpihak pada murid
harus saya internalisasikan di dalam diri saya.
Demikian pula dengan peran sebagai
seorang guru penggerak, saya harus dapat menjalankan peran saya dengan sebaik
mungkin. Terdapat lima peran guru penggerak yaitu menjadi pemimpin pembelajaran,
menggerakkan komunitas praktis, menjadi coach bagi guru lain, mendorong
kolaborasi antar guru, dan mewujudkan kepemimpinan murid.
Di sepanjang proses memahami isi
modul, tentu saja muncul ide dan gagasan baru. Salah satu ide tersebut adalah
adanya keinginan yang kuat untuk dapat melakukan banyak inovasi di dalam kegiatan
pembelajaran. Selain itu, saya harus dapat mengarahkan murid saya sebagai subyek
pembelajaran. Murid harus bisa menjadi pembelajar mandiri yang memiliki
motivasi tinggi untuk belajar. Dan ini tentunya tidak mudah.
Setelah mengikuti program guru
penggerak, perubahan yang saya lakukan yaitu dengan memanfaatkan blog sebagai
sarana posting materi. Materi yang disimpan di blog tentu saja mudah dicari
setiap kali materi akan digunakan. Begitu pula saat materi hendak dikembangkan,
penyimpanan materi di blog memungkinkan penulis untuk mengedit atau menambahkan
informasi baru.
Aksi nyata lain dalam proses
pengembangan nilai dan peran guru penggerak yaitu dengan tetap menjalankan
kegiatan kesiswaan walaupun saat ini masih berada dalam situasi pandemi covid-19.
Salah satu kegiatan kesiswaan di sekolah saya adalah pesantren kilat. Pesantren
kilat di sekolah saya menjadi agenda tahunan yang diselenggarakan di setiap
bulan ramadan.
Pada tahun ini pesantren kilat di
sekolah saya diadakan selama 3 hari (Senin-Kamis/3-5 Mei 2021). Pesantren kilat
dilaksanakan secara luring terbatas dan daring melalui youtube live
streaming. Peserta pesantren kilat adalah siswa yang duduk di kelas X. Sejumlah
20 siswa beragama Islam yang merupakan perwakilan dari 10 kelas X, hadir di
sekolah dan mendengarkan pemaparan materi secara langsung dari narasumber. Tentu
saja seluruh peserta dan panitia menerapkan protokol kesehatan yang ketat
seperti selalu menggunakan masker, mencuci tangan dengan sabun, dan menjaga jarak
fisik. Sementara itu siswa yang lain menyimak materi dari kanal youtube
SMAN 5 Bandar Lampung di rumah masing-masing. Sebagai bukti bahwa siswa yang
berada di rumah menyimak materi, mereka diharuskan menulis inti sari materi
dengan tulisan tangan di kertas folio bergaris yang kemudian dikumpulkan kepada
guru yang bertugas menerima tugas siswa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar