Dalam aksi nyata modul
2.3. Coaching, saya melakukan praktik coacing terhadap salah satu
rekan sejawat saya lagi. Praktik coaching kali ini saya lakukan di depan
Pengajar Praktik (PP) yang datang ke sekolah saya untuk melakukan Pendampingan
Individu (PI) 4 (Selasa/21 September 2021). Alhamdulillah coaching dapat berjalan dengan lancar.
Setelah proses coaching selesai, coachee menyampaikan refleksi terhadap praktik coaching yang telah dilakukan. Menurut rekan sejawat saya yang berperan sebagai coachee, proses coaching yang telah saya praktikkan baginya menyenangkan. Ia merasa terbantu dan lega karena dapat menyelesaikan masalah dengan caranya sendiri.
Sebagai coach saya
juga menyampaikan refleksi. Saya juga merasa senang karena mendapatkan
kepercayaan dari rekan sejawat saya yang sedang mengalami kendala dalam proses
pembelajaran, yaitu mengenahi adanya murid yang sudah beberapa kali tidak mengikuti
pelajaran.
Dalam melakukan coaching, saya menerapkan model TIRTA (Tujuan, Identifikasi, Rencana aksi, dan TAnggung jawab). Dengan menggunakan model TIRTA, saya dapat mengarahkan coachee secara lebih sistematis sehingga tujuan dari coaching itu sendiri dapat tercapai. Adapun tujuan dari coaching adalah menggali seluruh potensi diri coachee.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar