• Kompetensi Sosial dan Emosional (KSE)

    Terdapat lima kompetensi sosial dan emosional (KSE) yang harus dimiliki oleh seorang guru dalam menjalankan tugas dan perannya di sekolah, yaitu 1) kesadaran diri; 2) pengelolaan diri; 3) kesadaran sosial – keterampilan berempati; 4) keterampilan berhubungan sosial – daya lenting (resiliensi); dan 5) pengambilan keputusan yang bertanggung jawab. Kelima kompetensi ini sudah pasti saling berkaitan satu sama lain dan harus dikuasai secara terintegrasi oleh seorang guru.

    Kesadaran Diri

    Kesadaran diri adalah bentuk kesadaran seseorang dalam mengenali diri dan apa yang dirasakannya. Dengan mengenali diri sendiri, seorang guru diharapkan dapat mengatasi segala situasi yang tidak sesuai dengan harapan. Ketika berhadapan dengan sebuah masalah yang memancing emosi, seorang guru harus dapat segera mengatasinya dengan cara yang baik.

    Di kala bertemu situasi yang tidak menyenangkan, merasa lelah jiwa dan raga, seorang guru dapat menerapkan latihan kesadaran penuh (mindfulness). Teknik latihan kesadaran penuh ini dikenal dengan singkatan STOP. Langkah-langkah menerapkan STOP sebagai berikut:

    1.    Stop/Berhenti.

    Hentikan apapun yang sedang Anda lakukan. 

    2.    Take a deep breath/Tarik nafas dalam

    Sadari napas masuk, sadari napas keluar. Rasakan udara segar yang masuk melalui hidung. Rasakan udara hangat yang keluar dari lubang hidung. Lakukan 2-3 kali. Napas masuk, napas keluar.

    3.    Observe/Amati

    Amati apa yang Anda rasakan pada tubuh Anda. Amati perut yang mengembang sebelum membuang napas. Amati perut yang mengempes saat Anda membuang napas. Amati pilihan-pilihan yang dapat Anda lakukan. 

    4.    Proceed/Lanjutkan

    Latihan selesai. Silahkan lanjutkan aktivitas Anda dengan perasaan yang lebih tenang, pikiran yang lebih jernih, dan sikap yang lebih positif.

    Pengelolaan Diri

    Pengelolaan diri merupakan kemampuan manajemen seorang guru di dalam mengelola segala aktivitas sehari-hari sehingga segala sesuatunya berjalan dengan baik. Seorang guru harus memiliki kemampuan mengatur waktu, mengelola kegiatan, dan dapat berkolaborasi dengan rekan guru yang lain. Guru yang memiliki kemampuan manajerial yang baik akan dapat menjalankan tugas secara profesional.

    Kesadaran Sosial – Keterampilan Berempati

    Kompetensi berikutnya yang harus dimiliki oleh seorang guru adalah kesadaran sosial. Kesadaran sosial merupakan keterampilan guru dalam berempati terhadap orang lain, terutama terhadap murid. Dengan sikap empati yang tinggi, seorang guru akan dapat mengatasi permasalahan murid dengan cara bijaksana. Guru dapat memosisikan diri sebagai murid sehingga ia dapat merasakan apa yang dirasakan oleh murid tersebut sehingga tidak cepat menghakimi atau bersikap emosional jika murid melakukan kesalahan.

    Empati merupakan keterampilan yang dapat dilatih. Ada beberapa hal yang dapat dilakukan oleh guru untuk melatih empati dalam diri, yang antara lain dengan cara menaruh perasaan pada orang lain, berpikir sebelum berbicara atau bertindak, meyakini bahwa setiap orang berbeda, dan mendukung orang lain meskipun berbeda pandangan.

    Keterampilan Berhubungan Sosial – Daya Lenting (resiliensi)

    Keterampilan berhubungan sosial sangat penting bagi seorang guru. Keterampilan berhubungan sosial terkait dengan daya lenting (resiliensi). Tidak dapat dipungkiri bahwa dalam menjalankan perannya, seorang guru seringkali harus berhadapan dengan berbagai tantangan. Tantangan itu tidak hanya ketika berhadapan dengan murid, tapi juga ketika berinteraksi dengan sesama rekan sejawat. Dengan daya lenting yang tinggi, seorang guru tidak akan mudah menyerah dengan keadaan. Apapun kesulitan yang dihadapi, ia akan tetap semangat. Ia tidak mudah patah meskipun harus menghadapi berbagai masalah.

    Pengambilan Keputusan Yang Bertanggung Jawab

    Kompetensi kelima yang harus dimiliki oleh seorang guru adalah pengambilan keputusan yang bertanggung jawab. Ini penting bagi seorang guru agar ia dapat menimbang secara matang segala keputusan yang akan diambil. Guru harus mampu mengambil keputusan secara tepat. Dengan kompetensi pengambilan keputusan yang bertanggung jawab, seorang guru akan dapat menyikapi konsekuensi dari keputusan yang telah diambil dengan baik termasuk ketika konsekuensi yang diterima tidak sesuai dengan harapan.

    Salah satu strategi sederhana yang dapat digunakan untuk menumbuhkan kemampuan mengambil keputusan yang bertanggung jawab adalah dengan menggunakan kerangka yang disebut POOCH - Problem (Masalah), Options (Alternatif pilihan), Outcomes (Hasil atau konsekuensi), Choices (Keputusan yang diambil), dan How (Bagaimana hasilnya). Kerangka sederhana ini akan membantu seseorang memikirkan dengan baik berbagai aspek sebelum memutuskan sesuatu.

    Problem berkaitan dengan pertanyaan “Apa masalahnya? Siapa yang memiliki masalah?”. Options tentang “Apa saja yang dapat dilakukan?” Outcomes menjawab pertanyaan “Apa saja kemungkinan yang dapat terjadi? (positif maupun negatif). Choices tentang “Apa keputusan yang dapat diambil?”. Sedangkan how menjawab pertanyaan “Bagaimana hasilnya?”. Kerangka POOCH ini akan efektif jika dipraktekkan dengan tenang.


    Sumber: Modul 2.2. Pembelajaran Sosial dan Emosional Pendidikan Guru Penggerak Angkatan 2

  • You might also like

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar

Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.

Mengenai Saya

Foto saya
A highly motivated learner