• 1.4.a.10.2 Aksi Nyata - Budaya Positif - Forum Berbagi Aksi Nyata

    PGP-Angk2-Kota Bandar Lampung-Suesi Erfina, S.Pd., M.Pd.-1.4-Aksi Nyata

    Membangun Budaya Positif dengan Kesepakatan Kelas

    Latar belakang

    Budaya positif merupakan kebiasaan baik yang harus tercipta di sekolah. Menumbuh kembangkan budaya positif tentu membutuhkan strategi yang tepat sehingga budaya positif yang diharapkan dapat benar-benar terwujud. Ada banyak cara yang dapat dilakukan dalam membentuk budaya positif di sekolah, salah satunya adalah dengan membuat kesepakatan kelas di semua mata pelajaran.

    Di sekolah saya, budaya positif masih harus terus ditumbuh kembangkan. Dalam proses pembelajaran daring, masih ada beberapa murid yang terlambat mengisi daftar hadir dan terlambat mengumpulkan tugas. Selain itu, beberapa murid ada yang kurang semangat dalam belajar. Karena itu, saya menjadikan kesepakatan kelas sebagai cara membangun budaya positif di sekolah saya.

    Deskripsi Aksi Nyata


    Sebagai sebuah strategi membangun budaya positif, saya mengajak murid saya membuat kesepakatan kelas. Saya mengajar di 8 kelas. Dengan demikian ada 8 kelas yang membuat kesepakatan, yaitu pada mata pelajaran yang saya ampu, Bahasa Inggris, juga mata pelajaran Bahasa dan Sastra Inggris.

    Pada awal tahun pelajaran 2021/2022, dalam proses kegiatan belajar mengajar (KBM) di kelas maya, saya menggunakan kombinasi tiga platform belajar daring, antara lain: google classroom, konferensi video melalui google meet, dan group whatsapp. Saya membuat 8 grup whatsapp pembelajaran dan saya menyimpan semua nomor whatsapp murid agar saya dapat mengenal murid-murid saya secara lebih dekat. Pada kesempatan berikutnya, saya juga akan mencoba mengajar daring melalui zoom meeting, podcast di radio G5 SMA Negeri 5 Bandar Lampung, dan live streaming melalui kanal youtube.

    Dalam hal membuat kesepakatan kelas, saya menggunakan langkah-langkah berikut ini: 1) saya memberi informasi tentang pembuatan kesepakatan kelas di google classroom dan grup whatsapp kelas; 2) saya menjelaskan pentingnya kesepakatan kelas di grup whatsapp; 3) saya meminta murid untuk memberikan usulan terkait dengan hal apa saja yang akan dimasukkan dalam kesepakatan kelas; 4) pada pertemuan melalui google meet, saya mengajak murid mendiskusikan usulan kesepakatan kelas yang telah mereka usulkan dengan menggunakan google jamboard; dan 5) setelah kesepakatan kelas disetujui oleh semua warga kelas, saya meminta murid untuk membuat kesepakatan kelas dalam bentuk yang menarik seperti dalam bentuk poster atau infografis.

    Membahas kesepakatan kelas dengan menggunakan google jamboard.


    Di dalam poster atau infografis yang memuat poin-poin kesepakatan, saya memandu murid agar memuat informasi tentang identitas kelas mereka, seperti kelas, nama sekolah, tahun pelajaran, nama guru, nama pelajaran, juga tempat dan tanggal pembuatan kesepakatan kelas. Selain itu saya meminta murid yang membuat poster atau infografis untuk menuliskan nama semua warga kelas, yaitu nama saya dan nama murid di kelas tersebut. Sebenarnya dibutuhkan tanda tangan dalam kesepakatan kelas, namun mengingat KBM saat ini berlangsung secara daring, maka cukup nama saja yang ditulis, walaupun sebenarnya tanda tangan dapat dimasukkan dalam bentuk pindaian (scan).

    Dalam proses pembuatan poster atau infografis, pembuat infografis tetap saya berikan arahan. Murid bebas berkreasi namun saya tetap memberikan masukan manakala ada teknik penulisan yang belum tepat. Setelah melalui proses edit, poster atau infografis kesepakatan kelas dibagikan ke grup whatsapp kelas sehingga semua warga kelas memiliki infografis kesepakatan kelas tersebut dan menjadi pengingat sewaktu-waktu.

    Hasil dari Aksi Nyata

    Kesepakatan kelas X MIPA 6


    Pembuatan kesepakatan kelas telah dibuat. Kini saatnya melihat komitmen dari semua warga kelas untuk melaksanakan kesepakatan tersebut dengan penuh tanggung jawab dan tidak menjadikannya sebagai beban. Selama dua minggu proses KBM, murid mengikuti proses KBM di kelas saya dengan semangat.

    Pembelajaran yang didapat

    Dari proses pembuatan kesepakatan kelas, saya dapat mendapat banyak pelajaran. Pertama, murid antusias dengan kesepakatan kelas yang akan dibuat. Kedua, murid berani berpendapat dan berdiskusi dengan sesama teman di dalam kelas. Ketiga, ada keinginan dari semua warga kelas untuk menjadikan suasana kelas menjadi lebih tertib.

    Rencana perbaikan

    Setelah kesepakatan kelas dibuat dan dilaksanakan, langkah berikutnya adalah melakukan proses evaluasi. Saya akan mengajak murid untuk melakukan evaluasi terhadap kesepakatan kelas yang sudah dilakukan. Dalam perjalanannya, kesepakatan kelas dapat direvisi kembali apabila ada poin-poin yang akan ditambah atau diperbaiki.

    Perasaan setelah membuat kesepakatan kelas

    Saya sangat gembira pada akhirnya semua kelas yang saya ajar telah memiliki kesepakatan kelas masing-masing. Dengan adanya kesepakatan kelas, saya berharap agar pembelajaran di kelas saya dapat berjalan dengan lebih efektif dan menyenangkan bagi semua warga kelas.

    Penutup

    Demikian proses pembuatan kesepakatan di kelas-kelas saya. Saya berharap kelas saya menjadi lebih tertib, murid semakin rajin belajar dan semua warga kelas semakin nyaman dalam berinteraksi dengan satu sama lain. Saya sengaja meminta murid mencantumkan nama saya di daftar nama warga kelas, supaya murid mengetahui bahwa guru juga merupakan warga kelas yang ikut berkomitmen dalam mewujudkan budaya positif.

  • You might also like

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar

Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.

Mengenai Saya

Foto saya
A highly motivated learner