Apa yang dimaksud dengan pembelajaran berdiferensiasi dan bagaimana hal ini dapat dilakukan di kelas?
Pembelajaran berdiferensiasi merupakan sebuah upaya
pembelajaran yang berusaha mengakomodasi kebutuhan murid yang beragam. Sebelum
menerapkan pembelajaran berdiferensiasi, seorang guru harus melakukan pemetaan
kebutuhan murid. Pemetaan kebutuhan murid dapat didasarkan pada tiga (3) aspek,
yaitu 1) kesiapan belajar murid; 2) minat murid; dan 3) profil belajar murid.
Kesiapan murid adalah kapasitas murid sebelum
memulai proses pembelajaran baru. Guru harus mengetahui berada pada level mana
murid yang akan diajar. Apakah murid tersebut sudah tahu apa yang akan
dipelajari ataukah belum tahu sama sekali. Dengan mengetahui kesiapan murid, materi
dapat disesuaikan tingkat kebutuhan dan kesulitannya. Tujuan pemetaan kebutuhan
murid berdasarkan kesiapan murid ditujukan untuk memodifikasi tingkat kesulitan
bahan pembelajaran.
Minat menjadi motivator penting dalam sebuah proses
pembelajaran. Merancang pembelajaran berdasarkan minat murid bertujuan untuk membantu murid menyadari
bahwa ada kecocokan antara sekolah dan keinginan mereka sendiri untuk belajar,
menunjukkan koneksi antar materi dalam sebuah pembelajaran, sebagai jembatan untuk
mempelajari ide atau keterampilan, dan meningkatkan
motivasi murid untuk belajar. Pembelajaran yang memperhatikan minat
murid memungkinkan murid untuk menyelesaikan berbagai tugas dalam berbagai bentuk
sesuai dengan minat masing-masing, seperti mengerjakan tugas dalam bentuk lagu,
puisi, artikel, poster, dan lain-lain.
Profil belajar murid dipengaruhi oleh berbagai
faktor yang di antaranya adalah faktor lingkungan, budaya, gaya belajar, kecerdasan,
dan lain-lain. Pemetaan kebutuhan belajar berdasarkan profil belajar murid
dimaksudkan untuk memberikan kesempatan kepada murid untuk belajar secara
natural dan efisien. Agar dapat mengetahui profil belajar murid, guru dapat
melakukan pengamatan atau riset singkat terlebih dahulu di awal proses
pembelajaran.
Penerapan pembelajaran berdiferensiasi tentu
saja membutuhkan strategi. Terdapat tiga strategi yang dapat dilakukan guru yaitu strategi
konten, proses, dan produk. Konten adalah apa yang diajarkan guru kepada murid.
Strategi konten berkaitan dengan materi, pengetahuan, konsep, dan keterampilan
yang perlu dipelajari oleh murid. Sedangkan proses merupakan kegiatan yang
memungkinkan murid berlatih dan memahami konten. Selanjutnya strategi produk
berupa bukti yang menunjukkan apa yang telah dipahami oleh murid.
Pembelajaran berdiferensiasi memiliki
karakteristik berikut ini: 1) setiap orang di dalam kelas menyambut dan
disambut dengan baik; 2) setiap orang di dalam kelas saling menghargai; 3)
murid merasa aman baik secara fisik maupun psikis; 4) ada harapan bagi pertumbuhan;
5) guru mengajar untuk mencapai kesuksesan; 6) ada keadilan dalam bentuk nyata; dan 7) guru dan murid berkolaborasi untuk pertumbuhan dan kesuksesan bersama. Penerapan pembelajaran berdiferensiasi diharapkan dapat menciptakan iklim belajar yang menyenangkan dan mampu memenuhi ruang batin guru maupun murid.
Bagaimana
pembelajaran berdiferensiasi dapat memenuhi kebutuhan belajar murid dan
membantu mencapai hasil belajar yang optimal?
Pembelajaran berdiferensiasi didasarkan pada
pemetaan kebutuhan murid, baik dari aspek kesiapan, minat, maupun profil
belajar murid. Strategi konten, proses, dan produk memungkinkan murid untuk
tumbuh dan berkembang dalam sebuah proses pembelajaran. Melalui pembelajaran
berdiferensiasi, guru dan murid saling berkolaborasi dan saling mendukung dalam
upaya mencapai kesuksesan bersama. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa
pembelajaran berdiferensiasi dapat memenuhi kebutuhan murid dan membantu
mencapai hasil belajar yang optimal.
Bagaimana kaitan
antara materi dalam modul ini dengan modul lain di Program Pendidikan Guru
Penggerak?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar