3.2.a.10.1. Jurnal Refleksi - Minggu 20

Sabtu/25 September 2021

Senin (20 September 2021) adalah hari pertama pada minggu ke-20. Pada hari ini saya mengikuti sesi ruang kolaborasi modul 3.2 melalui pertemuan tatap maya dengan menggunakan tautan google meet di LMS. Seperti biasa, di sesi ruang kolaborasi ini saya dan teman-teman yang lain mendapatkan materi dari fasilitator lalu dilanjutkan dengan kerja kelompok. Kelompok saya terdiri dari 3 orang yang dikelompokkan berdasarkan kedekatan wilayah sekolah. Tugas kelompok dalam bentuk identifikasi 7 aset yang ada di daerah masing-masing. Tujuh (7) aset tersebut antara lain modal manusia, modal sosial, modal fisik, modal lingkungan/alam, modal finansial, modal politik, dan modal agama dan budaya.

Pada hari Selasa (21 September 2021) pukul 08.30 WIB saya melaksanakan pendampingan individu (PI) 4. PI kali ini saya merupakan saat dilaksanakannya aksi nyata modul 2.3. tentang coaching. Saya meminta rekan sejawat saya yang pada saat demonstrasi kontekstual modul 2.3 berperan sebagai coachee untuk kembali menjadi coachee pada kegiatan coaching yang saya lakukan di depan pengajar praktik (PP). Setelah itu, rekan sejawat saya tersebut memberikan refleksi terkait dengan coaching yang saya lakukan terhadapnya. Siang harinya, pada pukul 13.30 WIB, jadwal seharusnya yaitu sesi ruang kolaborasi presentasi melalui google meet yang sudah dijadwalkan di LMS. Melalui kesepakatan bersama, ruang kolaborasi tersebut diundur ke hari Kamis/23 September 2021 pukul 19.30 WIB.

Pada hari Rabu (22 September 2021) saya mengerjakan refleksi terbimbing. Lalu di hari Kamis (23 September 2021) malam (pukul 19.30 WIB) saya mengikuti sesi ruang kolaborasi yang kedua sesuai jadwal yang telah disepakati dengan fasilitator pada hari senin. Pada ruang kolaborasi kali ini saya presentasi tentang pemetaan aset mewakili kelompok saya. Selain melanjutkan ruang kolaborasi, mulai hari kamis, saya juga merancang pengerjaan demonstrasi kontekstual. Berdasarkan jadwal di LMS, pengerjaan demonstrasi kontekstual adalah pada hari Kamis-Jum’at (23-24 September 2021). 

Lalu hari yang ditunggu-tunggu oleh para CGP akhirnya tiba juga, yaitu Lokakarya 5 secara luring di Hotel Novotel pada hari Sabtu/25 September 2021. Pada lokakarya 5, kami melakukan refleksi mengenahi kompetensi kami sebagai pemimpin pembelajaran. Kompetensi apa yang sudah berkembang dan kompetensi apa yang belum berkembang. Setelah itu kami menuliskan rencana pengembangan kompetensi diri sebagai calon guru penggerak. Ada ungkapan dari pengajar praktik yang kami resapi dalam kegiatan lokakarya 5 ini yaitu “belajar tanpa refleksi adalah sia-sia dan refleksi tanpa belajar berbahaya”.

Setelah melalui banyak proses selama seminggu ini, tentu saja saya merasa bersyukur dan bahagia. Saya bersyukur karena saya dan keluarga besar saya selalu mendapatkan limpahan nikmat sehat sehingga saya bisa melaksanakan tugas dan kewajiban saya sebagai guru dengan lancar. Demikian pula dengan pengerjaan tugas-tugas di LMS. Semua saya kerjakan dengan hati gembira. Apalagi di minggu ini saya mengikuti lokakarya 5 secara luring, kebahagian saya dan teman-teman sesama CGP tentunya tiada tara karena lokakarya sebelumnya (lokakarya 3 dan 4) terpaksa dilakukan secara daring akibat adanya pemberlakuan PPKM level 4 di Bandar Lampung.

Dari modul 3.2 ada banyak inspirasi yang saya dapatkan, terutama tentang bagaimana mengelola sumber daya yang ada di sekolah. Dari kegiatan PI 4 dan lokakarya 5, saya juga mendapatkan energi baru untuk bisa terus meningkatkan kompetensi saya sebagai calon guru penggerak.

Berbagai ilmu dan pengalaman yang telah saya dapatkan pada minggu ini tentunya sangat bermanfaat bagi langkah saya di hari-hari yang akan datang. Saya akan berusaha untuk selalu semangat menjalani segala aktivitas dan terus bersyukur atas segala nikmat.

Catatan:

Refleksi ini saya tulis dengan menggunakan model 4F (Facts, Feelings, Findings, Future).