• 3.2.a.9. Koneksi Antarmateri - Pemimpin dalam Pengelolaan Sumber Daya (Sintesis Berbagai Materi)


    Buatlah kesimpulan tentang apa yang dimaksud dengan ‘Pemimpin Pembelajaran dalam Pengelolaan Sumber Daya’ dan bagaimana Anda bisa mengimplementasikannya di dalam kelas, sekolah, dan masyarakat sekitar sekolah.

    Seorang pemimpin pembelajaran harus dapat mengelola sumber daya yang ada di sekolah dengan baik. Semua unsur yang ada di sekolah harus dieksplorasi sehingga potensinya benar-benar tergali.

    Sekolah adalah sebuah ekosistem. Di dalam sebuah ekosistem, ada unsur biotik dan abiotik. Unsur biotik yang ada di sebuah sekolah antara lain murid, kepala sekolah, guru, staf tata usaha/tenaga kependidikan, pengawas sekolah, orang tua, dan masyarakat sekitar sekolah. Sedangkan unsur abiotik meliputi unsur keuangan, juga sarana dan prasarana.

    Di dalam mengembangkan semua unsur yang ada di sekolah, ada sebuah pendekatan yang dapat dilakukan, yaitu pendekatan berbasis aset (asset-based thinking). Pendekatan  berbasis aset adalah sebuah konsep yang dikembangkan oleh Dr. Kathryn Cramer, seorang ahli psikologi yang menekuni kekuatan berpikir positif untuk pengembangan diri.  Pendekatan ini merupakan cara praktis menemukan dan mengenali hal-hal yang positif dalam kehidupan, dengan menggunakan kekuatan sebagai tumpuan berpikir, memusatkan perhatian pada apa yang bekerja, yang menjadi inspirasi, yang menjadi kekuatan ataupun potensi yang positif.

    Menurut Green dan Haines (2002) dalam Asset building and community development, ada 7 aset utama atau di dalam buku ini disebut sebagai modal utama, yaitu 1) modal manusia; 2) modal sosial; 3) modal fisik; 4) modal lingkungan/alam; 5) modal finansial; 6) modal politik; dan 7) modal agama dan budaya. Tujuh modal ini harus dieksplorasi sehingga dapat dijadikan sebagai kekuatan untuk memajukan sekolah.

    Salah satu implementasi pendekatan berbasis aset di dalam kelas yaitu dengan mengarahkan murid untuk menemukan potensi yang ada di dalam mereka. Di awal tahun ajaran baru, guru meminta murid menuliskan tentang kelas impian mereka. Setelah itu, dalam membangun budaya positif, mereka membuat kesepakatan kelas dan melaksanakan kesepakatan itu dengan penuh tanggung jawab. Kemudian, guru menerapkan pembelajaran berdiferensiasi, pembelajaran sosial dan emosional (PSE), dan coaching dimana murid sebagai aset menemukan merdeka belajar di dalam proses pembelajaran.

    Di lingkup sekolah, pendekatan berbasis aset salah satunya dapat dilakukan dengan memetakan potensi yang dimiliki oleh guru. Misalnya, guru yang memiliki keahlian di bidang pencak silat dijadikan sebagai pelatih pencak silat, guru yang pernah menjadi juara olimpiade guru dijadikan sebagai pembina olimpiade murid, dan lain-lain.

    Demikian pula dengan aset yang ada di lingkungan masyarakat. Sebagai contoh, salah satu aset di luar sekolah yang dimiliki oleh SMA Negeri 5 Bandar Lampung adalah sarana olahraga milik Pemerintah Provinsi Lampung, yaitu PKOR (Pusat Kegiatan Olahraga). SMAN 5 Bandar Lampung dapat menggunakan berbagai fasilitas yang ada di PKOR untuk berbagai kegiatan, baik yang berkaitan dengan pelajaran olahraga maupun untuk kepentingan kegiatan ekstra kurikuler.

    Jelaskan dan berikan contoh bagaimana hubungan pengelolaan sumber daya yang tepat akan membantu proses pembelajaran murid menjadi lebih berkualitas.  

    Pengelolaan sumber daya yang tepat sudah pasti akan membantu proses pembelajaran murid menjadi lebih berkualitas, contohnya, penugasan pembina ekstra kurikuler yang sesuai dengan bidang akan dapat memajukan kegiatan ekstra kurikuler tersebut. Guru yang memiliki ilmu dan pengalaman di bidang tari diharapkan dapat memajukan sanggar tari yang ada di sekolah. Demikian pula dengan guru yang sering menjadi juara olimpiade, diharapkan dapat melahirkan murid yang bisa menjadi juara olimpiade.

    Berikan beberapa contoh bagaimana materi ini juga berhubungan dengan materi lain yang Anda dapatkan sebelumnya selama mengikuti proses Pendidikan Guru Penggerak.

    Materi pada modul 3.2 tentang pemimpin dalam pengelolaan sumber daya berkaitan erat dengan materi-materi sebelumnya. Seorang kepala sekolah harus dapat mengambil keputusan yang tepat terkait dengan pengelolaan sumber daya. Pengambilan keputusan yang tepat sebaiknya menggunakan 9 langkah pengujian keputusan sebagaimana yang dijelaskan pada modul 3.1 tentang pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran.

    Materi pada modul 2 tentang pembelajaran berdiferensiasi, pembelajaran sosial-emosional (PSE), dan coaching juga merupakan bentuk pengelolaan sumber daya/aset sekolah, yaitu aset manusia (murid). Melalui pembelajaran berdiferensiasi, PSE, dan coaching, potensi diri murid dapat tergali dan terkembangkan.

    Materi pada modul 3.2 juga saling terhubung dengan materi yang ada di modul 1. Pengelolaan sumber daya merupakan implementasi pendidikan yang berpihak pada murid, dimana segala upaya dilakukan agar murid mendapatkan layanan pendidikan yang terbaik.

    Ceritakan pula bagaimana hubungan antara sebelum dan sesudah Anda mengikuti pelatihan terkait modul ini, serta pemikiran apa yang sudah berubah di diri Anda setelah Anda mengikuti proses pembelajaran dalam modul ini.

    Sebelum mendapatkan materi tentang pemimpin dalam pengelolaan sumber daya, saya belum mengenal adanya pendekatan berbasis aset (asset-based thinking) dan 7 macam modal besar yang dapat diberdayakan. Namun, setelah mengikuti materi, wawasan saya tentang pengelolaan sumber daya jadi bertambah. Saya dapat mengidentifikasi berbagai jenis aset yang ada di sekolah saya dan menjadikannya sebagai modal besar dalam mewujudkan pendidikan yang berpihak pada murid.
  • You might also like

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar

Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.

Mengenai Saya

Foto saya
A highly motivated learner