• 2.1.a.10. Aksi nyata - Pembelajaran Berdiferensiasi

    Setelah mendapatkan materi tentang pembelajaran berdiferensiasi, saya langsung menerapkan pengetahuan saya tentang pembelajaran berdiferensiasi tersebut di semua kelas Bahasa Inggris yang saya ampu. Hal pertama yang saya lakukan yaitu membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) berdiferensiasi. 

    Sebelum membuat RPP, saya melakukan analisis kebutuhan murid terlebih dahulu. Saya menyiapkan tautan menggunakan google form yang berisi berbagai pertanyaan untuk menggali informasi terkait kesiapan belajar, minat, dan profil belajar murid. Selain itu, saya memberikan tautan tes gaya belajar untuk membantu murid mengenali gaya belajar yang mereka miliki.

    Dari informasi yang saya himpun melalui google form, saya dapat mengetahui bahwa murid yang ada di kelas saya memiliki kesiapan, minat, dan profil belajar yang beragam. Dengan demikian saya merancang pembelajaran yang memungkinkan semua murid terakomodasi kebutuhannya.

    Berbekal RPP yang telah dirancang sedemikian rupa, saya melakukan proses pembelajaran berdiferensiasi di semua kelas saya. Sebagai strategi proses, saya menyiapkan sumber belajar yang bermacam-macam. Sumber belajar tidak hanya mereka dapatkan dari buku teks yang mereka miliki, namun juga dari blog pribadi saya.

    Di dalam mendiferensiasi produk, saya memberikan kebebasan kepada murid untuk memilih media maupun bentuk karya sesuai dengan minat masing-masing. Sebagai contoh, dalam penilaian keterampilan menulis (writing) teks interaksi transaksional, saya memberikan kebebasan kepada murid dalam menuangkan ide. Mereka boleh membuat percakapan tertulis dalam berbagai bentuk media komunikasi visual. Demikian pula dengan penilaian keterampilan berbicara (speaking). Murid bebas berkarya dengan tetap melihat petunjuk dan rubrik penilaian.

    Saya melakukan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan media yang beraneka ragam juga. Saya menggunakan google classroom untuk mengunggah tautan daftar hadir, materi, tugas, dan penilaian. Dalam kegiatan belajar tatap maya, saya menggunakan google meet yang pelaksanaannya disesuaikan dengan kesepakatan kelas. 

    Kesepakatan yang dibuat tentu saja berbeda satu dengan yang lain. Ada kelas yang meminta google meet dua kali dalam sebulan dengan durasi 60 menit, ada yang 45 menit, ada pula yang 30-60 menit di tiap pertemuan. Sebagai guru, tentu saja saya mengikuti apa yang sudah menjadi kesepakatan kelas.


    Selain menggunakan google classroom dan google meet, saya juga membuat grup whatsapp di semua kelas. Grup whatsapp ini digunakan untuk memperlancar komunikasi antara guru dan murid. Selain berkomunikasi melalui grup, banyak juga murid yang bertanya atau berkonsultasi terkait dengan mata pelajaran Bahasa Inggris melalui kontak whatsapp pribadi saya.

    Ketika melakukan pertemuan virtual melalui google meet, saya menyediakan google jamboard sebagai sarana murid dalam berdiskusi dan menuangkan gagasan secara tertulis. Saya juga menggunakan slide presentasi di saat menjelaskan materi.

    Di akhir kegiatan pembelajaran, saya mengajak murid untuk melakukan refleksi. Saya membagikan tautan
    padlet yang berisi pertanyaan reflektif mengenahi proses pembelajaran berdiferensiasi yang telah dilalui bersama. Dari umpan balik yang diberikan oleh murid, dapat disimpulkan bahwa mereka merasa senang dan bersemangat dalam mengikuti pembelajaran berdiferensiasi. Menurut mereka, pembelajaran berdiferensiasi membuat mereka menjadi lebih kreatif karena mereka diberikan banyak kebebasan dalam berkarya dan berekspresi.

  • You might also like

    2 komentar:

Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.

Mengenai Saya

Foto saya
A highly motivated learner