Pengantar
Seorang pembelajar merdeka harus dapat menginternalisasikan semboyan “ing ngarso sung tulodo, ing madya mangun karsa, tut wuri handayani”. Ing ngarso sung tulodo artinya ketika berada di depan harus bisa menjadi tauladan, ing madyo mangun karso berarti bahwa di tengah-tengah harus bisa memberi kekuatan, dan tut wuri handayani berarti ketika berada di belakang harus mampu memberi dorongan. Dari semboyan tersebut secara tersirat dapat disimpulkan bahwa pendidikan harus melahirkan pribadi yang mampu mengambil peran pada berbagai sisi dan bermanfaat bagi masyarakat.
Potret Pendidikan Indonesia Sejak Zaman Kolonial Hingga Kini
1. Dari video “Pendidikan Zaman Kolonial”, yang paling menarik bagi saya adalah adanya kegigihan Ki Hadjar Dewantara dalam melakukan revolusi di bidang Pendidikan dengan mendirikan sebuah sekolah yaitu Taman Siswa. Hal itu karena pada saat itu sekolah menjadi sesuatu yang diimpi-impikan oleh rakyat Indonesia.
2. Tujuan pendidikan pada zaman kolonial adalah membantu orang-orang yang memiliki usaha di bidang perdagangan. Pendidikan saat itu hanya sebatas pada kegiatan membaca, menulis, dan berhitung.
3. Persamaan situasi pendidikan zaman kolonial dengan situasi pendidikan saat ini yaitu adanya keinginan rakyat Indonesia untuk tidak tertinggal dari bangsa lain. Perbedaannya, pada zaman kolonial, pendidikan hanya bisa dinikmati oleh kalangan tertentu saja sedangkan pada saat ini pendidikan terbuka bagi siapa saja.
Tanggapan Reflektif
Refleksi diri terhadap perjalanan pendidikan di Indonesia sebelum kemerdekaan seperti membuka lembaran-lembaran masa silam dimana banyak perjalanan berliku yang dilalui oleh para pelaku sejarah di masa lalu. Betapa perjuangan para pendahulu begitu berat dan penuh tantangan. Masa sulit di zaman kolonial pada akhirnya berganti dengan era baru yang penuh kemudahan yang kita rasakan pada saat ini.
Asas Pendidikan Ki Hadjar Dewantara
Menurut Ki Hadjar Dewantara, pendidikan menjadi tuntunan terhadap segala kekuatan kodrat yang dimiliki anak agar ia mampu mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai seorang manusia maupun sebagai anggota masyarakat. Sedangkan pengajaran menjadi bagian dari pendidikan. Oleh sebab itu pengajaran yang baik menjadi hal penting dalam pencapaian tujuan Pendidikan.
Dasar-Dasar Pendidikan
Perumpaan yang dijabarkan oleh Ki Hadjar Dewantara terkait peran pendidik seperti halnya seorang petani atau tukang kebun sungguh luar biasa. Dalam hal ini terlihat jelas betapa besar peran pendidik dalam membentuk kepribadian peserta didik. Seorang pendidik dituntut untuk memiliki kemampuan tinggi agar bisa melahirkan generasi unggul.
Kodrat Alam dan Kodrat Zaman
Ki Hadjar Dewantara mengatakan bahwa pendidikan anak tidak terlepas dari kodrat alam dan kodrat zaman. Kodrat alam terkait sifat dan bentuk lingkungan tempat anak dibesarkan. Sedangkan kodrat zaman berhubungan dengan kebutuhan anak sesuai dengan zamannya. Dalam hal ini seorang pendidik harus mampu memahami kodrat alam dan kodrat zaman yang dimiliki oleh seorang peserta didik. Kodrat alam menuntut pendidik untuk memahami latar belakang tiap-tiap peserta didik seperti bagaimana kondisi lingkungan keluarganya dan kodrat zaman mengharuskan pendidik untuk dapat menyajikan proses pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik yang sesuai dengan zamannya, contohnya saat ini teknologi berkembang dengan pesat, maka pendidik harus mampu menjadi pembelajar cepat dan menggunakan teknologi dalam proses pembelajaran.
Budi Pekerti
Ternyata keluarga adalah tempat utama dalam pembentukan karakter dan budi pekerti luhur bagi seorang anak. Keluarga menjadi tempat interaksi sosial pertama yang memiliki peran dominan dalam membentuk watak dan kepribadian. Orang tua harus bisa menjadi teladan bagi putera puterinya sehingga karakter baik seorang anak dapat bertumbuh secara alamiah.
Dasar-Dasar Pendidikan
Dari bahan bacaan yang disajikan dapat diketahui bahwa budi pekerti, watak, atau karakter merupakan hasil dari bersatunya gerak pikiran, perasaan, dan kehendak atau kemauan sehingga menimbulkan tenaga. Budi pekerti merupakan sifat jiwa manusia mulai dari angan-angan hingga menjelma menjadi tenaga. Pendidikan diharapkan mampu membentuk pribadi-pribadi yang memiliki budi pekerti luhur.
Metode Montesori, Frobel dan Taman Anak
Dari bahan bacaan disebutkan tentang alasan guru wanita menjadi guru di taman kanak-kanak. Hal itu terkait dengan psikogis seorang anak dimana pada usia anak-anak jiwa anak masih tertuju pada ibunya. Dengan hadirnya guru wanita, seorang anak masih dapat merasakan kasih ibu yang melekat pada seorang guru wanita.
Kerangka Pemikiran KHD
Pendidikan adalah tempat persemaian benih-benih kebudayaan. Seperti tata surya, kebudayaan tidak boleh statis, harus terus bergerak. Pendidikan harus terus berubah sesuai tuntutan zaman. Perubahan harus kekal. Kebudayaan terus berputar dan bersumbu pada nilai-nilai kemanusiaan. Pendidikan harus berorientasi penuh kepada murid, memerdekakan dan menghargai keberagaman. Anak tidak ada yang sama. Biarkan anak bertumbuh dengan keunikan masing-masing. Jika pendidikan dilakukan secara seimbang, maka akan tercipta masyarakat yang penuh kebijaksanaan.
Tanggapan Reflektif Kritis
Pemikiran-pemikiran Ki Hadjar Dewantara benar-benar menginspirasi semua orang. Bahwa setiap orang adalah guru dan setiap rumah adalah sekolah mengindikasikan bahwa setiap pribadi memiliki tanggung jawab moral untuk mendidik. Pendidikan bukan hanya tanggung jawab sekolah tetapi juga menjadi tanggung jawab orang tua dan masyarakat. Anak-anak harus mendapatkan contoh yang baik dimanapun mereka berada.
Penutup
Alhamdulillah materi dan tugas pada modul 1.1.a.4. telah selesai walaupun materi harus tetap dibaca lagi supaya pemahaman bisa lebih mendalam. Semoga materi dan tugas-tugas berikutnya dapat kita tunaikan dengan lebih baik. Semangat buat kita semua. Semoga perjalanan kita dalam PGP ini selalu lancar dan barokah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar