• JURNAL REFLEKSI Materi Filosofi Pendidikan Ki Hadjar Dewantara (Sebuah Aksi Nyata)


    Program Pendidikan Guru Penggerak (PGP) telah memberikan semangat baru bagi saya. Saya bersyukur lulus seleksi program ini. Dengan mengikuti PGP, saya mendapatkan banyak pengetahuan baru. Selain itu saya juga mendapat banyak teman baru yang memiliki semangat membara dalam belajar. Teman-teman yang penuh semangat belajar mampu menciptakan iklim akademis yang membangun satu sama lain.

    Materi pertama yang saya dapatkan dalam program PGP ini adalah tentang filosofi pendidikan Ki Hadjar Dewantara. Pemikiran-pemikiran Ki Hadjar Dewantara kembali mengingatkan saya tentang betapa pentingnya seorang guru sebagai agen perubahan. Saya jadi termotivasi untuk segera melakukan perubahan dalam proses belajar di kelas saya.

    Sebelum masa pandemi covid-19 melanda, pembelajaran dilakukan secara tatap muka. Interaksi guru dan murid dapat dilakukan secara langsung setiap hari. Namun kegiatan tatap muka itu harus berubah seketika. Kondisi pandemi menyebabkan proses kegiatan belajar mengajar dilakukan dengan pola pendidikan jarak jauh (PJJ).

    Perubahan yang tiba-tiba ini sudah pasti membuat saya dan rekan-rekan guru di sekolah terpaksa belajar tentang bagaimana mengemas pembelajaran agar tetap tersampaikan secara efektif kepada murid. Berawal dari pembelajaran melalui grup WhatsApp, lalu saya pernah juga mencoba menggunakan platform quipper school tetapi tidak lama karena kemudian sekolah tempat saya mengabdi memutuskan untuk menggunakan platform google classroom dengan sistem satu domain sehingga otomatis semua guru di sekolah harus menggunakan google classroom sebagai platform PJJ. Sistem satu domain menjadikan kelas maya melalui google classroom dapat dipantau langsung oleh sekolah, bahkan oleh sesama guru yang mengajar di kelas yang sama.

    Di awal masa pandemi covid-19, google classroom merupakan hal baru bagi saya. Oleh sebab itu saya banyak belajar tentang bagaimana menggunakan platform ini terlebih dahulu. Banyak hal yang harus saya pelajari. Dimulai dari membuat pengumuman di beranda google classroom, mengunggah materi dan tugas, membuat daftar hadir, membuat soal di google form, dan lain-lain. Pada akhirnya semua guru di sekolah saya menjadi mahir di dalam menggunakan google classroom sebagai sarana PJJ. 

    Telah lebih dari satu tahun pandemi melanda dunia dan murid maupun guru mulai terbiasa dengan PJJ. Kerinduan demi kerinduan untuk adanya kegiatan belajar mengajar (KBM) tatap muka seolah menjadi nyanyian sunyi karena hingga kini zona di kota saya masih zona oranye. Setelah menikmati PJJ selama lebih dari satu tahun, semakin terasa bahwa pembelajaran tatap muka memang tiada duanya.

    Dengan bertatap muka, berbagai situasi dapat diciptakan. Ada canda tawa alami, ada sapaan yang tidak dibuat-buat. Kontak mata antara guru dan murid juga tidak dapat menyembunyikan suasana psikologis yang tercipta. Tatap muka membuat guru leluasa memperhatikan gestur dan mimik muka murid, begitu pula sebaliknya. Dengan demikian KBM tatap muka dapat membangun ikatan emosional yang erat antara guru dan murid. 

    Di tengah riuh rendah semangat belajar daring, program PGP datang. Dimulai dengan program PGP Angkatan 1 lalu berlanjut ke PGP Angkatan 2 yang saya ikuti saat ini. Setelah mendapatkan materi pertama, saya langsung bergegas belajar tentang penggunaan berbagai media pembelajaran seperti poster, infografis, youtube, dan blog. Selama ini saya memberikan materi dengan cara-cara saya yang lama. Di setiap pelajaran yang saya ampu, saya menyapa siswa, mengecek kehadiran mereka, memberikan materi dalam bentuk file dan memberi tugas-tugas ringan yang harus mereka unggah di form yang sudah saya sediakan di google classroom.

    Setelah menjadi peserta PGP Angkatan 2, saya memaksa diri untuk merealisasikan mimpi-mimpi lama saya yaitu belajar menggunakan youtube dan blog. Sesuatu yang sudah ‘jadul’ tapi baru saya lakukan sekarang. Angan-angan membuat blog dan kanal youtube sudah terpendam lama di lubuk hati saya. Akhirnya, dengan menjadi peserta PGP saya berhasil memaksa diri untuk mewujudkannya. Harapan saya, setelah libur lebaran saya sudah bisa memberikan materi dalam bentuk yang berbeda yaitu dengan mengirimkan link blog dan materi dari kanal youtube pribadi saya. Semua itu tentu saja membutuhkan banyak proses. Saat ini saya sudah memiliki kanal youtube dan blog pribadi. Tinggal kontennya yang sedang saya perjuangkan. 

  • You might also like

    2 komentar:

    1. MasyaAllah,keren sekali mbak, terus semangat🤗🥰

      BalasHapus

Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.

Mengenai Saya

Foto saya
A highly motivated learner